Perguruan Pencak Silat Rompes Si Pecut Betawi
Jumat, 07 Oktober 2016
Rompes Si Pecut Betawi cab. Pengadegan
Sekelompok remaja yg mengatas namakan dirinya "Anak Gasrel" pengen bisa maen pukulan betawi.
Munculah ide dari Bpk. RT setempat (Bpk. Imam Pamudjie ketua RT011/02 pengadegan) untuk meminta pada Bang Nurhadi mengajarkan seni pencak silat pada remaja-remaja itu.
Lelaki yg akrab disapa Bang Adi itu kemudian menyetujuinya & secara resmi mulai melatih pencak silat dibawah bendera "Rompes Si Pecut Betawi" pada tgl 15 April 2016.
Sosoknya yg alim & rendah hati,ditambah kelihaian tubuhnya dalam memperagakan jurus-jurus silat,membuat pria yg lahir tgl 17 Mei 1979 itu sangat dihormati & dikagumi oleh murid-muridnya.
Akhir September 2016 dibentuk kepengurusan PS.Rompes Si Pecut Betawi cab.pengadegan dengan susunan :
Guru sekaligus ketua ranting : Nurhadi (Bang Adi)
Sekretaris : Mustamin (amin/bray)
Bendahara : Amudin (kone)
Anggota : sekitar 15 orang dewasa & 15 orang anak-anak.
Debut pertama tampil tgl 06-08-16 atas undangan dari Bpk. Rw 02 untuk mengisi acara pada pembukaan pertandingan futsal 17an antar RT
Sejarah Singkat Rompes Si Pecut Betawi
PERGURUAN PENCAK SILAT "ROMPES SI PECUT BETAWI"
Didirikan oleh: Bpk. Sa'aman (Babe Sa'aman)
Tahun : sekitar tahun 70an
Sejak usia 10 tahun,beliau dilatih silat oleh Bang Tasim (kakak satu ibu lain bapak) oleh Bang Tasim ia dibekali jurus "Belit Rotan".
Kemudian Babe Sa'aman belajar pada Bang Aseni (anak makasar yg pada zaman Jepang senasib dengannya lantaran dipenjara)
Selanjutnya Babe Sa'aman berguru pada Abah Asbani dari Cimande,terakhir beliau juga di didik oleh Babe Oetama dengan silat aliran "si pecut".
Babe sa'aman disebut sebagai "murid yg jadi". Seiring berjalannya waktu.. seluruh gerakan-gerakan dan jurus-jurus yg ia pelajari dari berbagai jenis aliran silat,iya kembangkan lagi.
Hingga Babe Sa'aman mendirikan perguruan silat "Rompes Si Pecut Betawi" di Condet Jakarta Timur.
Sosoknya kemudian semakin dikenal sebagai salah satu 7 pendekar Betawi yg cukup disegani kala itu. Ia juga disebut sebagai salah satu orang penting yg terlibat dalam pembentukan IPSI sebagai induk dari seluruh jenis pencak silat di Tanah Air yg kemudian menjabat sebagai "Pembina Tehnik".
Bahkan Babe Sa;aman pada tahun 1970an diminta mewakili Indonesia untuk memperkenalkan dan melatih pencak silat di beberapa negara Eropa (Belgia,Belanda & Jerman) hingga ia dijuluki "Bruce Lee Indonesia" oleh orang-orang Eropa.
Babe Sa'aman meninggal di usia 78 tahun,tepatnya 1 september 1996
Seluruh jurus hingga senjata telah diserahkan pada murid terbaiknya "Bang Yahya" yg paling setia menemani beliau hingga saat-saat terakhirnya.
Bang Yahya kemudian dikenal sebagai pewaris tunggal jurus-jurus mematikan ROMPES SI PECUT BETAWI dan meneruskan perjuangan untuk melestarikan seni dan budaya betawi.
Melalui tangan Bang Yahya dan anak-anak didiknya,hingga sekarang tahun 2016 PPS. Rompes Si Pecut Betawi telah membuka cabang-cabang di berbagai wilayah di Jakarta dan di Condet sebagai pusatnya.
Didirikan oleh: Bpk. Sa'aman (Babe Sa'aman)
Tahun : sekitar tahun 70an
Sejak usia 10 tahun,beliau dilatih silat oleh Bang Tasim (kakak satu ibu lain bapak) oleh Bang Tasim ia dibekali jurus "Belit Rotan".
Kemudian Babe Sa'aman belajar pada Bang Aseni (anak makasar yg pada zaman Jepang senasib dengannya lantaran dipenjara)
Selanjutnya Babe Sa'aman berguru pada Abah Asbani dari Cimande,terakhir beliau juga di didik oleh Babe Oetama dengan silat aliran "si pecut".
Babe sa'aman disebut sebagai "murid yg jadi". Seiring berjalannya waktu.. seluruh gerakan-gerakan dan jurus-jurus yg ia pelajari dari berbagai jenis aliran silat,iya kembangkan lagi.
Hingga Babe Sa'aman mendirikan perguruan silat "Rompes Si Pecut Betawi" di Condet Jakarta Timur.
Sosoknya kemudian semakin dikenal sebagai salah satu 7 pendekar Betawi yg cukup disegani kala itu. Ia juga disebut sebagai salah satu orang penting yg terlibat dalam pembentukan IPSI sebagai induk dari seluruh jenis pencak silat di Tanah Air yg kemudian menjabat sebagai "Pembina Tehnik".
Bahkan Babe Sa;aman pada tahun 1970an diminta mewakili Indonesia untuk memperkenalkan dan melatih pencak silat di beberapa negara Eropa (Belgia,Belanda & Jerman) hingga ia dijuluki "Bruce Lee Indonesia" oleh orang-orang Eropa.
Babe Sa'aman meninggal di usia 78 tahun,tepatnya 1 september 1996
Seluruh jurus hingga senjata telah diserahkan pada murid terbaiknya "Bang Yahya" yg paling setia menemani beliau hingga saat-saat terakhirnya.
Bang Yahya kemudian dikenal sebagai pewaris tunggal jurus-jurus mematikan ROMPES SI PECUT BETAWI dan meneruskan perjuangan untuk melestarikan seni dan budaya betawi.
Melalui tangan Bang Yahya dan anak-anak didiknya,hingga sekarang tahun 2016 PPS. Rompes Si Pecut Betawi telah membuka cabang-cabang di berbagai wilayah di Jakarta dan di Condet sebagai pusatnya.